METODE EJA
1.
PENGERTIAN METODE EJA
Pengertian metode eja adalah belajar membaca yang dimulai
dari mengeja huruf demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah
pendekatan harfiah. Siswa mulai diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf.
Pembelajaran metode Eja terdiri dari pengenalan huruf atau abjad A sampai
dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem.
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan (MMP) dengan
metode eja memulai pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf secara
alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihapalkan dan dilafalkan murid sesuai dengan
bunyinya menurut abjad. Sebagai contoh A a, B b, C c, D d, E e, F f, dan
seterusnya. Dilafalkan sebagai a, be, ce, de, e, ef, dan seterusnya. Kegiatan
ini diikuti dengan →latihan menulis lambing tulisan, seperti a, b, c, d, dan
seterusnya atau dengan huruf rangkai, a, b, c, d, dan seterusnya.
Setelah melalui tahapan ini, para murid diajarkan untuk
perkenalan dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah
dikenalnya.
Misalnya :
b, a → ba (dibaca be. a → ba )
d, u → du ( dibaca de, u → du )
ba-du dilafalkan Badu
b, u, k, u menjadi b, u → bu (dibaca be, u → bu )
k, u → ku (dibaca ka, u → ku )ontoh, ambillah kata’’
Proses ini sama dengan menulis permulaan, setelah
murid-murid dapat menulis huruf-huruf lepas, kemudian dilanjuutkan dengan
belajar menulis rangkai huruf yang berupa suku kata. Sebagai contoh, ambillah
kata” badu”tadi. Selanjutnya, murid diminta menulis seperti : ba - du → badu.
Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan
kalimat-kalimat sederhana, misalnya huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi
kata, dan kata menjadi kalimat yang diupayakan mengikuti prinsip pendekatan
spiral, pendekatan komunikatif, dan pendekatan pengalaman berbahasa. Artinya
pemilihan bahan ajar untuk pembelajaran MMP hendaknya dimulai dari hal-hal yang
konkret menuju pada hal yang abstrak, yaitu dari hal-hal yang mudah, akrab,
familiar dengan kehidupan peserta didik menuju hal-hal yang sulit, dan mungkin
merupakan sesuatu yang baru bagi peserta didik.
Berdasarkan pengamatan, metode ini memiliki
kelemahan-kelemahan antara lain kesulitan dalam mengenal rangkaian-rangkaian
huruf yang berupa suku kata atau pun kata. Kelemahan lain dalam metode ini
adalah dalam kesulitan pelafalan diftong dan fonem – fonem rangkap, seperti ng,
ny, kh, au, oi, dan sebagainya.
2.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE EJA
Adapun kelebihan metode eja, yaitu :
a.
Siswa diharuskan untuk
mengetahui setiap lambang huruf jadi siswa lebih cepat dan hafal fonem.
b.
Siswa langsung
mengetahui bunyi dari setiap bentuk huruf.
Sedangkan kekurangan metode eja adalah sebagai
berikut :
a.
Siswa diharuskan untuk
mengetahui setiap lambang huruf kemudian menyusunnya menjadi kata maka
membutuh kan waktu yang lama.
b.
Apabila tidak diulang
terus menerus kebanyakan siswa akan mudah lupa antara bentuk dan bunyi huruf
tersebut.
3.
CONTOH METODE EJA
Salah satu
contoh dari metode eja adalah kalimat “Ini nani”. Dengan metode eja, kalimat
ini dapat diajarkan dengan cara sebagai berikut :
a)
Menguraikan
kalimat dengan kata-kata: /ini/ /nani/
b)
Menguraikan
kata-kata menjadi suku kata: i – ni na – ni
c)
Menguraikan
suku kata menjadi huruf-huruf, misalnya: i – n – i - n – a – n – i
0 komentar:
Posting Komentar