MAKALAH
EKONOMI
MONETER II
DISUSUN
OLEH :
FADHIL DARMAWI
NIM : 12601104
Dosen Pembimbing :
LELI PUTRI ANSARI. SE, M, Si
FAKULTAS EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS TENGKU UMAR
MEULABOH
2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Bahayanya Bahan Pengawet
Pada Makanan”.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua tentang bahayanya makanan yang mengandung
bahan pengawet.
Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini . Kami berharap
semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami khususnya .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
ii
BAB
I PENDAHULUAN 1
A.
Latar
Belakang 1
B.
Rumusan
Masalah 1
C.
Tujuan
Penulisan 1
BAB
II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian
Kebijakan Moneter 2
1.
Jenis-Jenis
Kebijakan Moneter 2
2.
Tujuan
Kebijakan Moneter 3
B.
Pengertian Otoritas Moneter 3
1.
Fungsi Otoritas Moneter 4
2.
Neraca Ortoritas Moneter 4
C.
Faktor
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar 4
D.
Pasar Uang Antar Bank 6
1.
Fungsi Pasar Uang 6
2.
Macam-macam Transaksi yang Terdapat Di Pasar Uang 6
3.
Peserta Pasar Uang 6
4.
Ciri-ciri Pasar Uang 6
5.
Jenis-jenis Pasar Keuangan 7
BAB
III PENUTUP
8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR
PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang sifat, fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi.
Uang sebagai alat tukar di era modern ini memiliki fungsi dan peranan penting terhadap
kegiatan perekonomian. begitu juga dengan lembaga keuangan sebagai wadah dan
perantara kegiatan keuangan. Karena uang adalah sejenis benda, maka apa yang
dimaksudkan dengan nilai tukar sesuatu benda samalah halnya dengan nilai tukar
sesuatu kesatuan uang.
Secara umum kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang sangat mempengaruhi tingkatan
pengangguran produksi, harga dan hubunga
perdagangan/pembayaran internasional.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka kami merumuskan
beberapa hal yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1.
Apa pengertian dari
Kebijakan Moneter?
2.
Apa pengertian Otoritas
Moneter?
3.
Apa faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah uang beredar?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1)
Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari :
a)
Kebijakan Moneter
b)
Otoritas Moneter
c)
Pasar Uang dan lain lain.
2)
Menambah wawasan pengetahuan tentang Ekonomi
Moneter
3)
Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan
moneter adalah kebijakan pemerintah menyangkut perilaku bank sentral dalam penawaran uang dan pengaturan uang yang beredar pada suatu
negara.
Kebijakan
moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga serta
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) juga tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi
yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca
pembayaran internasional yang seimbang.
1.
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter
a)
Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary
Expansive Policy)
Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam
rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk
mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan
masyarakat).
Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian mengalami
resesi atau depresi.
Kebijakan
moneter ekspansif ini disebut juga sebagai kebijakan moneter longgar (easy
monetary policy).Penerapan kebijakan ini seperti :
·
Politik diskonto (penurunan tingkat suku
bunga)
·
Politik pasar terbuka (pembelian surat-surat
berharga, misalnya saham dan obligasi).
·
Politik cash ratio (penurunan cadangan kas)
·
Politik kredit selektif (pemberian kredit
longgar)
b)
Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary
Kontractive Policy)
Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan yang
dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini
dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter
kontraktif disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Kebijakan ini dapat diterapkan berupa :
·
Politik diskonto (peningkatan suku bunga)
·
Politik pasar terbuka (penjualan surat
berharga)
·
Politik cash ratio (peningkatan cadangan kas)
·
Politik kredit selektif (pengetatan pemberian
kredit)
2.
Tujuan Kebijakan moneter
Adapun tujuan dari kebijakan
moneter antara lain adalah :
a)
Menjaga kestabilan ekonomi, artinya
pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan
jasa yang tersedia.
b)
Menjaga kestabilan harga, artinya harga suatu
barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah
uang yang tersedia di pasar
c)
Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran
(medium of exchange) dalam perekonomian.
d)
Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan
e)
Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan
likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
f)
Distribusi likuiditas yang optimal dalam
rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor
ekonomi.
g)
Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya
yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
h)
Meningkatkan kesempatan kerja. Pada saat perekonomian
stabil, pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan
jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga
memperluas kesempatan kerja masyarakat.
i)
Memperbaiki neraca perdagangan kerja
masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan ekspor dan
mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
B.
Pengertian Otoritas Moneter
Otoritas
moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki
hak untuk menetapkan suku bunga
dan parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan uang. Umumnya otoritas moneter adalah bank sentral, meskipun kadang kala lembaga eksekutif pemerintah mempunyai hak tertinggi
untuk menetapkan kebijakan moneter dengan cara mengendalikan bank sentral. Ada berbagai jenis
otoritas moneter lainnya, seperti dibentuknya satu bank sentral untuk beberapa negara,
terdapatnya suatu dewan yang mengontrol jumlah uang yang beredar terhadap mata
uang lain, dan juga diperbolehkannya beberapa entitas untuk mencetak uang kertas
ataupun uang
logam.
1.
Fungsi Otoritas Moneter
Fungsi pokok otoritas moneter diantara lain adalah sbb:
a.
Menciptakan uang kertas dan logam
b.
Menciptakan uang primer
c.
Memelihara cadangan devisa nasional
d.
Mengawasi sistem moneter
2.
Neraca Otoritas
Moneter
Neraca Otoritas Moneter adalah hasil konsolidasi neraca
Bank Indonesia dan Kas Negara. Dari neraca tersebut diperoleh jumlah uang
primer yang terdiri atas uang kartal, alat likuid bank umum yang terdiri atas
kas bank umum dan giro bank umum pada Bank Indonesia, serta giro swasta bukan
bank (penduduk) pada Bank Indonesia. Uang kertas dan uang logam yang ada pada
KPKN tidak termasuk dalam uang kartal tetapi ditambahkan pada rekening
pemerintah agar pengaruh sektor pemerintah pusat terhadap uang primer dapat
terlihat secara keseluruhan.
C.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar
Di
dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar ditentukan oleh kebijakan
dari bank sentral untuk menambah atau
mengurangi jumlah uang melalui kebijakan moneter.
Dari
beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat antara
lain :
1.
Besar kecilnya pembelanjaan negara yang
berkaitan dengan pendapatan nasional.
2.
Cepat lambatnya laju peredaran uang.
3.
Motif memiliki uang tunai, J.M Keynes dalam
teori liquidity preference: motif transaksi (transaction motive), motif
berjaga-jaga (precautionary motive), motif spekulasi (speculative motive).
Bila ada hal yang mempengaruhi permintaan uang, berarti
ada hal yang mempengaruhi penawaran uang juga, yaitu :
1.
Tinggi rendahnya tingkat bunga
2.
Tingkat pendapatan masyarakat
3.
Jumlah penduduk
4.
Keadaan letak geografis
5.
Struktur ekonomi masyarakat
6.
Penguasaan iptek
7.
Globalisasi ekonomi
Kebijakan pemerintah terhadap jumlah uang yang beredar di
masyarakat dilakukan dengan cara :
1.
Pengendalian tingkat bunga melalui politik
diskonto.
2.
Menarik atau menambah jumlah uang yang
beredar melalui politik pasar terbuka dengan cara membeli atau menjual
surat-surat berharga.
SBI = Sertifikat Bank Indonesia.
SBI = Sertifikat Bank Indonesia.
3.
Pemotongan nilai mata uang melalui kebijakan
sanering yang dilakukan bank sentral.
4.
Melakukan revaluasi/devaluasi.
Dari sisi politik kebijakan
moneter dapat dibedakan atas:
1.
Politik Uang Ketat (Tight Money Policy)
·
Peningkatan suku bunga (discount policy)
·
Penjualan SBI (open market policy)
·
Peningkatan cadangan kas (cash ratio)
·
Pengetatan pemberian kredit
2.
Politik Uang Longgar ( Easy Money Policy)
·
Penurunan tingkat suku bunga
·
Pembelian SBI
·
Penurunan cadangan kas
·
Pemberian kredit longgar
D. Pasar
Uang Antar Bank
Sesuai
dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran
dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut
pasar kredit jangka pendek.
1.
Fungsi Pasar Uang
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya
kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau
sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar uang memiliki fungsi
sebagai berikut:
·
Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana
jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya.
·
Memberikan kesempatan masyarakat
berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
·
Menunjang program pemerataan pendapatan bagi
masyarakat.
2.
Macam-macam Transaksi yang Terdapat Di Pasar Uang
·
Pasar Uang antar Bank
·
Sertifikat Bank Indonesia (SBI
·
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
·
Sertifikat Deposito
·
Pasar Valuta Asing
3.
Peserta Pasar Uang
Lembaga-lembaga
yang ikut dalam pasar uang adalah:
a)
Bank-bank
b)
Perusahaan-perusahan Umum
c)
Perusahaan Asuransi
d)
Yayasan
e)
Lembaga Keuangan lainnya: Koperasi dan Rumah
Gadai.
4.
Ciri-ciri
Pasar Uang :
a)
Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
b)
Mekanisme pasar uang ditekankan untuk
mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
c)
Tidak terikat pada tempat tertentu seperti
halnya pasar modal.
5.
Jenis-jenis Pasar Keuangan
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam
beberapa sub jenis seperti :
o
pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham,
dan merupakan sarana perdagangan saham.
o
Pasar obligasi, yang
merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.
·
Pasar keuangan, yang merupakan sarana
pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.
·
Pasar derivatif, yang merupakan
sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola risiko keuangan.
o
Pasar berjangka, yang merupakan sarana
yang menyediakan stadarisasi kontrak berjangka bagi perdagangan suatu
produk pada suatu tanggal dimasa mendatang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjabaran makalah diatas dapat kita tarik beberapa
kesimpulan diantaranya :
1.
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah
menyangkut perilaku bank sentral dalam penawaran uang dan pengaturan uang yang
beredar pada suatu negara.
2.
Otoritas moneter adalah suatu entitas yang
memiliki wewenang untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki
hak untuk menetapkan suku bunga
dan parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan uang.
3.
Neraca Otoritas Moneter adalah hasil
konsolidasi neraca Bank Indonesia dan Kas Negara.
B.
Saran
Semoga
dengan adanya makalah mengenai Ekonomi Moneter II ini, dapat menambah wawasan
kita semua tentang permasalahan perekonomian Negara baik itu Indonesia ataupun
Negara luar.
Makalah
ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya mohon saran yang dapat
meningkatkan dan membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Atas saran dan
masukannya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Hafiza
Abrar. 2013. Kebijakan moneter. (online)
Diakses pada tanggal 29 Maret 2014. Pada pukul 09.55 WIB.
Wisnu
Wibisono. 2012. Makalah Otoritas dan
Kebijakan Moneter. (online) Diakses pada tanggal 29 Maret 2014.
Pada pukul 09.55 WIB.
Anonymous.
___. Jumlah Uang yang Beredar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya . (online)
Diakses pada tanggal 29 Maret 2014. Pada pukul 09.55 WIB.
Bernadeta
Titi Nurani. 2010. Makalah Pasar Uang
Tugas Bank dan Kelembagaan Keuangan. (online)
Diakses pada tanggal 29 Maret 2014. Pada pukul 09.55 WIB.
Linda Handayani.___. Makalah Ekonomi Moneter II. (online) Diakses pada tanggal 29 Maret 2014. Pada pukul
09.55 WIB. http://www.scribd.com/doc/37535980/Makalah-Ekonomi-Moneter-II
Irwan Sahaja. ___ . Makalah
Ekonomi Moneter. (online) Diakses pada tanggal 29 Maret
2014. Pada pukul 09.55 WIB.