Makalah Pengantar Ekonomi Islam
Perbandingan Ekonomi Islam, Kapitalis, dan Komunis
Disusun Oleh:
Fadhil Darmawi
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI AR-RANIRY
FAKULTAS
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI
SYARI’AH
BANDA ACEH
2014/1436 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Perbandingan Ekonomi Islam,
Kapitalis, dan Komunis” .
Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Banda Aceh, 17
November 2014
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR
ISI
...................................................................................................
ii
BAB
1 PENDAHULUAN
...............................................................................
1
BAB
II ISI.
A. Islam Dalam Suatu Analisis Perbandingan dan Isme
Isme Lainnya ... 2
a.Konsep Qur’ani .......................................................................................
2
b.Konsep hak milik pribadi .......................................................................
3
c.konsep persaudaraan ..............................................................................
4
d.koeksistensi ..............................................................................................
5
e.kekuasaan ................................................................................................
6
B.
Kapitalisme ................................................................................................
7
C. Komunisme
a. konsep
komunisme .................................................................................
11
b.
filsafat komunisme .................................................................................
11
c.
rencana dalam komunisme ...................................................................
12
d. suatu
penilaian atas komunisme ..........................................................
12
BAB
III PENUTUP ........................................................................................
15
DAFTAR
PUSTAKA
ii
BAB
I
PENDAHULAN
Sejarah peradaban manusia telah
menyaksikan timbul tenggelamnya banyak sistem. Suatu program untuk perbaikan
masyarakat, tidaklah dapat mengabaikan lembaga fundamental dan rencana luas
organisasi yang mendasari sistem ekonomi secara keseluruhan. Setiap sistem
ekonomi memiliki ciri khasnya masing-masing yang membentuk fondasinya, dari
fondasinya itulah ia dapat dibedakan dan dikenali. Sejak dahulu kala, berbagai
rencana komprehensif organisasi sosial telah diusulkan sebagai dasar rencana
itu, seperti Kapitalisme modern, yang muncul karena adanya industrialisasi yang
cepat serta difasilitasi oleh kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam sains
dan teknologi, didasarkan pada ide perekonomian pasar bebas, tanpa atau sedikit
campur tangan pemerintah dibidang ekonomi, bunga, perbankan. Serta beberapa
reaksi yang muncul terhadap kapitalisme, yang menganut kontrol negara
sepenuhnya terhadap perekonomian dan pemilikan alat produksi oleh negara atau masyarakat.
Dalam perbandingan sistem ekonomi, perhatian kita banyak tertuju pada cara
membandingkan prestasi. Karena itu tidaklah mungkin untuk dapat mencapai suatu
kesimpulan sahih yang objektif, bila “objektif” yang dimaksudkan adalah suatu
penilaian yang secara logis harus diterima oleh para pendukung dari semua sistem
ekonomi. Tetapi perbandingan kita tentang prestasi hanya dapat mencapai dua
hal: perbandingan yang dapat menunjukkan setiap sistem unggul diatas sistem
lainnya dalam memenuhi tujuan tertentu, dan perbandingan yang dapat
mengemukakan sejauh mana suatu tujuan itu dikorbankan untuk tujuan lainnya.
Tetapi karena seluruh analisis tersebut adalah subbjektif, maka kita tidak
perlu terkejut bila mendapatkan orang yang tujuannya berbeda atau memberikan
bobot yang berbeda pada tujuan yang sama, menolak untuk menerima sudut pandang
kita.
Di sisi lain, islam menganut keadilan dan kejujuran di lapangan ekonomi.
Menurut islam, manusia adalah khalifah atau wakil Tuhan dalam seluruh rencana
Tuhan, dan telah diberi hak pemilikan terbatas atas alat-alat produksi. Islam
mengakui adanya campur tangan negara dalam kegiatan ekonomi demi menjamin
kesejahteraan warganya. Penghapusan bunga, pelembagaan sedekah dan zakat,
konsep halal dan haram, distribusi kekayaan yang merata, dilarangnya penimbunan
dan menekankan pentingnya sirkulasi kekayaan, konsen dengan kesejahteraan kaum
miskin adalah ciri khas ekonomi islam. Yang dimana kesemua itu merupakan salah
satu tujuan utama dalam kehidupan yang sesuai dengan kaedah syari’at islami.
1
Bab II
Pembahasan
Islam
dalam suatu analisis perbandingan dan isme isme lainnya
Benar atau salah
filsafat social mempunyai tujuan pokok.demikian juga kapitalisme percaya pada
hak milik pribadi yang tak terbatas atas alat alat produksi yang alat
penggeraknya adalah laba pribadi. Semboyan kapitalis adalah “segala sesuatu
untuk diri sendiri,peduli apa dengan orang lain”.selanjutnya tujuan pokok
komunisme adalah “dari setiap orang menurut kemampuannya”.dalam melaksanakan
tujuan ini,komunisme mengatur dan
mengawasi alat alat produksi, membiarkan kebebasan pribadi, menghancurkan
keluarga dan agama. Konsep laba pribadi dalam kapitalisme
akan digantikan oleh motif pelayanan social dalam sosialisme yang bersemboyan
“dari setiap orang menurut nilainya, bagi setiap orang menurut kerjanya”.
Islam bertujuan untuk mencapai suatu system social
bergaris besar kapitalis,namun dibatasi oleh ide ide sosialis. Maka suatu
konsep islam tentang masyarakat didasarkan atas 5 prinsip, yaitu:
konsep sejarah menurut al Qur’an,
hak milik pribadi secara terbatas atas
alat alat produksi,
persaudaraan manusia yang universal,
prinsip koeksistensi pribadi, dan
Kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa.
a.
konsep qur’ani
materialis marx mendesak bahwa hanya ada 2 kelas manusia yaitu:mereka
yang mengisap dan mereka yang diisap,mereka yang punya dan mereka yang tidak
punya, dan pertentangan kedua kelas inilah yang menciptakan dan menjelaskan
seluruh sejarah.marx percaya bahwa dalam proses evolusi social terdapat
perbudakan, feodalisme, kapitalisme, dan sosialisme dari sudut pendirian
produksi dan distribusi. Perjuangan
revolusioner marx sesungguhnya ditujukan terhadap kapitalisme;marx yakin bahwa
dalam kapitalisme pekerja dibayar hanya cukup untuk mempertahankan diri di
tingkat hidup yang sangat sederhana.
Hal itu menjurus kepada perang kelas antara kedua kelompok yang akhirnya
akn menghasilkan runtuhnya kapitalisme dan pembentukan kediktatoran
proletariat.
Gagasan tentang sesuatu yang tidak dapat
dihindarkandalam proses cerita yang menuju kepada akhir yang telah ditentukan
sebelumnya, tidak dapat persamaannya dalam al qur’an,setidak tidaknya dilihat
dari dua cara.
1.
al qur’an mengakui keberadaan golongan
rakyat yang berbeda beda dalam masyarakat;ia mengakui perbadaan bakat,
perbedaan pendapat di kalangan anggota masyarakat yang berbada beda demi
kemajuan dan kemakmuran yang sama ( QS.AN NISA,4:12). Ini merupakan sangkalan
langsung terhadap pendapat yang dikemukakan oleh marx. Konsep
2
sejarah berdasarkan al qur’an jauh lebih praktik dan
lebih realistic dalam arti bahwa dengan
mengakui kemajemukan motif dan perasaan manusia, al qur’an mempertimbangkan
peranan orang besar seperti nabi Muhammad SAW, isa al masih dan lainnya dalam
membentuk jalan sejarah yang akan dating dan nasib bangsa bangsa. Tapi
marx memandang hubungan ekonomi sebagai penentu satu satunya dalam sejarah
manusia kesetiap arah,sehingga ia menyangkal mentah mentah bagian yang
diperankan oleh pertentangan agama,peperangan dinasti yang tiada terbilang
jumlahnya dan dan orang orang besar sebagai pembentuk nasib manusia.
2. Konsep
sejarah qur’ani tidak mendukung pendapat marx yang menyatakan tidak dapat dihindarkannya
pertentangan kelas yang menuju kemenangan akhir proletariat atas kapitalisme,
karena Al qur’an telah menjanjikan kemenangan kapada nabi islam atas penentang
penentangnya seperti dalam QS.AL FATH,48:28.
Berdasarkan surah tersebut kita tidak bersedia
menerima bahwa sukses islam terjamin atas proses sejarah. Jika masyarakat
muslim tidak mengikuti jalan yang diterapkan oleh kitab suci al qur’an dan
sunnah, mungkin ia tidak akan berhasil memperoleh kekuasaan dan dominasi yang
dijanjikan kitab suci al qur’an.
Dalam pandangannya itu berarti marx mulai dengan
menyangkal Allah, bila ia tidak ada, hanya zat yang tinggal. Peperti materialis
ia menduga tidak adanya maksud zat dalam lingkungan dinamis masyarakat manusia.
Suatu aspek penting lain dari konsep sejarah qur’ani adalah bagian yang
dimainkan oleh agama dalam proses evolusi social. Komunisme marx tidak mengakui
agama. Bagi marx agama adalah candu bagi rakyat dan dibuat oleh kelas yang
mengisap sebagai suatu cara untuk memastikan pengabdian mereka yang diisap.
Marx mengacaukan agama dan pemujaan, mengutuk agama, dan memberikan kepada kita
penafsiran materialisme tentang sejarah.
b.
konsep hak milik pribadi
system social mengenai konsep hak milik pribadi “islam mempertahankan
keseimbangan antara pertentangan yang dibesar besarkan”. Kapitalisme percaya
akan usaha usaha bebas yang mengharuskan pribadi memiliki alat alat pokok
produksi. Kebebasan untuk menabung, menginvestasi, mewarisi dan mengakumulasi
merupakan hak yang lebih khas kapitalisme daripada pilihan bebas akan konsumsi
dan pekerjaan. Dalam prakteknya komunisme telah menyebabkan dihapuskannya
perusahaan swasta dan hak milik pribadi. Dalam hal ini sesungguhnya komunisme
mempunyai pandangan yang lebih ekstrim jika dibandingkan dengan sosialisme yang
juga menghendaki lenyapnya hak milik pribadiatas alat alat produksi. Disini
sifat, tujuan industry dan produksi diabdikan pada kebutuhan social dan bukan
motif laba. Persoalan melaksanakan prakarsa pribadi kehilangan arti pentingnya
bila disadari bahwa tujuan utama kegiatan ekonomi dalam fasisme bukanlah untuk
mencapai tingkat hidup setinggi mungkin, seperti dalam kapitalisme, tetapi
bertambahnya kekuasaan militer Negara secara terus menerus.
Dalam
islam pemilik mutlak dari segala sesuatunya adalah Tuhan yang terdapat dalam
surah al maidah,5:17-18.
3
“kepunyaan
Allah lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang diantara keduanya. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki Nya.dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Maka hak milik dari semua anugrah alam yang Cuma
Cuma itu,-tanah, laut, danau, sungai dan isinya tidaklah pada seseorang.
Umat manusia dititipi amanat. Amanat ini adalah
memanfaatkan anugrah dengan merata dan tidak mengecualikan siapapun. Tidak
untuk memperkaya diri, mengisap orang ataupun menghambakan orang lain. Islam
memperkenankan setiap orang untuk memiliki harta benda pribadi, tetapi
membatasinya sehingga si pemilik tidak menggunakan harta bendanya itu kecuali
untuk kebaikan bersama. Islam mendorong setiap orang untuk memperoleh harta
benda pribadi, tapi menghendaki agar hal ini membawa kebaikan untuk masyarakat
secara keseluruhan. Sekalipun islam memperkenankan orang untuk memperkaya diri sendiri tetapi ia
didesak untuk melindungi dan meningkatkan kepentingan sesamanya. Perintah moral
tentang hak milik adalah untuk menimbulkan tanggung jawab dan kesadaran.
Pada umumnya perintah etis, baik positif maupun
negative pada para pemilik harta benda adalah sebagai berikut:
v Memanfaatkan
harta benda sebanyak banyaknya tanpa memberikan pengaruh yang merugikan
kepentingan masyarakat.
v Membayar
zakat,
v Membelanjakan
harta benda dijalan Allah
v Tidak
mengambil bunga
v Menghindari
kecurangan dalam urusan bisnis,penimbunan ataupun monopoli.
Dari analisis diatas dapat dikatakan bahwa
kapitalisme percaya pada suatu ekonomi tidak berencana yang mengakibatkan
terjadinya krisis berkala. Komunisme percaya pada perencanaan totaliter dengan
melenyapkan seluruh kebebasan pribadi. Sosialisme percaya pada perencanaan
konfrehensif yang banyak mengorbankan kebebasan
pribadi. Fasisme percaya pada perencanaan militant yang bertujuan menambah
kekuasaan militer Negara dengan mengabaikan kesejahtaraan rakyat. Tetapi islam
memberikan suatu sintesis yang dapat dilaksanakan antara perencanaan dengan
rangsangan dan perencanaan pengarahan.
c.
konsep persaudaraan
konsep islam tentang persaudaraan membedakannya dari system social lain
seperti dalam bidang moral, social, dan ekonomi. Dalam bidang moral, shalatlah
yang mempunyai paranan menentukan. Dalam
islam shalat berlaku dalam banyak cara.shalat menempatkan setiap orang –kaya,
miskin, tinggi, rendah, raja, pengemis- pada tingkat yang sama. Shalat
mengajarkan kita tentang kesamaan derajat, martabat maupun nilai manusia. Dalam
al qur’an dinyatakan bahwa shalat mensucikan dan membersihkan orang yang
beribadat dari semua perbuatan yang keji dan munkar (QS AL ANKABUT 29:45)
komunisme yang anti agama lebih menekankan kemajuan
material dalam kehidupan dan memberantas semua perasaan persaudaraan dari
pikiran rakyat sampai ke akar akarnya. Kapitalisme seperti juga sosialisme
membatasi ruang lingkup agama dan moralitas didalam
4
empat sudut gereja. Saling
mempengaruhi yang dinamis antara lembaga spiritual dan secular tidak ada Dalam
masyarakat kapitalisme maupun sosialis. Dan fasisme hanya memuja Negara untuk
mencapai tujuan dan membuang semua perasaan persaudaraan dari pikiran setiap
orang.
Dalam suasana
social, konsep persaudaraan islam timbul dari pembaharuan spiritual bukan dari
pembedahan social yang satu satunya menjamin keamanan social dalam
komunisme.dalam al qur’an dinyatakan bahwa Allah telah membagi umat manusia
dalam rumpun dan bangsa agar mereka lebih banyak mendapatkan kemudahan dalam
pergaulan sebagaimana dalam QS Alhujarat 49:13ditekankan bahwa persaudaraan
sejatihanya dapat ditegakkan berdasarkan
hubungan antar manusia melalui Tuhan. Kasih saying yang layak perhadap anak
anak dan anggota keluarga lainnya. Sebagaimana al qur’an sangat menekankan keramahan kepada para tetangga Fakir miskin
dan musafir untuk diperhatikan seperti dalam QS AN NISA 4:36.
Dalam islam semua manusia harus saling bantuu secara
material dan pribadi karena semua orang islam adalah saudara dan tidak
membedakan warna kulit, suku, ras, budaya ataupun yang lainnya.
Dalam bidang social persaudaraan sejati tidak dapat
dikembangkan dalam komunisme, sosialisme dan fasisme. Karena komunisme hanya
menekankan kemajuan teknologi dalam urusan social melalui pertentangan kelas,
yang dasarnya adalah kebencian bukan kasih sayang.
Dalam bidang ekonomi ciri khas persaudaraan islami
terletak kenyataan bahwa islam mengenyahkan semua kegiatan ekonomi anti social
yang tidak mendorong pada kesejahteraan bersama. Semua perusahaan monopoli
dilarang karena tidak bermanfaat dan mengambil keuntungan dari penderitaan
sesama manusia. Penimbunan dikutuk karena menahan kekayaan diluar peredaran
hingga tidak bermanfaat bagi manusia juga pemiliknya. Dengan melarang bunga
islam bukan saja membantu meluaskan produksi dan kesempatan kerja tapi juga
menempatkan kebudayaan persaudaraan ditempat yang kukuh. Karena bila bunga
dikenakan untuk pinjaman uang maka putuslah persaudaraan dan simpati. Dalam
bidang ekonomi kemiripan antara islam dan nama nama lainnya adalah dengan
sosialisme, minus kekangannya yang zalim pada prakarsa dan hasrat individu.
d.
ko- eksistensi
prinsip pokok koeksistensi berasal dari al qur’an dan sunnah. Al qur’an
memerintahkan agar kaum muslimin agar bekerja sepenuhnya untuk perdamaian ( al
baqarah 2:209 ).nabi sendiri memperlihatkan prinsip al qur’an melalui
tindakannya dan perbuatannya.
Setiap usaha dan kegiatan yang cenderung mengganggu
perdamaian sangat dikutuk..(QS.AL A’RAF 7:56), (QS.AL AN’AM 6:75), (QS.HUD
11:86), (QS.AL MAIDAH 6:54), (QS.AL QASAS 5:64, 28:77).
Jadi semua factor yang mengganggu perdamaian dan
ketertiban masyarakat sangat dikutuk oleh islam. Dalam islam kegiatan suatu
kelompok atas kelompok lainnya, suatu
5
bangsa dengan bangsa lainnya, atau
pengisapan ekonomi dalam suatu bentuk yang dapat berkembang menjadi ancaman
bagi perdamaian sangat dilarang dalam islam.(QS THAHA 2O:131).
Konflik oleh nagara internasional karena perbadaan
maksud yang dinyatakan dengan praktek dan perilaku yang sesungguhnya.sedangkan
al qur’an menekankan persesuaian sepenuhnya antara perlakuan dan pernyataan dan
maksud yang diucapkan (QS. AT THUR
52:2-3). Dipihak lain al qur’an mengingatkan agar tidak mencurigai alasan
alasan orang lain secara tidak patut dan memancing timbulnya ketidak sesuaian
pendapat karena menyebabkan kerugian dan permusuhan bagi suatu bangsa.dan
janganlah mendorong umat islam untuk berlaku tidak adil terhadap orang orang
(QS.AL MAIDAH 5:8)
e.
kekuasaan
dalam islam semua kekuasaan ada pada Allah, kekuasaan bukanlah milik
raja, Negara maupun rakyat. Seperti kapitalisme, komunisme tidak percaya akan
kekuasaan Allah. Negara Negara demokrasi barat dalam masyarakat kapitalis
percaya kedaulatan rakyat. Sementara fasisme percaya akan kekuasaan Negara yang
bagi mereka merupakan tujuan itu sendiri bukannya suatu cara untuk mencapai
tujuan. Hal yang unggul dalam kehidupan kita ada dua hal:
1. yaitu
kepercayaan kepada Allah dan ketakutan untuk melanggar kode moral kehidupan
yang diberikan Allah yaitu al qur’an. Karena kekuasaan di tangan Allah maka
demokrasi islam lebih dari sekedar demokrasi rakyat atau demokrasi proletariat.
Contoh seorang penguasa, begitu pesona fisiknya menurun, maka pengaruh semangat
pada rakyat juga mulai merosot. Tapi karena Allah tidak terlihat maka pengaruh
kekuasaannya tetap kukuh sepanjang masa.
2. konsep
islam tentang kekuasaan jauh lebih jernih dan sederhana dari konsep manapun.
Khalifah atau amir dipilih berdasarkan consensus warga negaranya. Dan khalifah
tersebut harus tunduk pada semua hukum alam dan mematuhinya baik al qur’an
maupun sunnah. Jika kepala Negara mulai mengabaikannya maka rakyat mempunyai
hak sepenuhnya untuk tidak mematuhinya. Khalifah Abu Bakar berkata:”patuhilah
aku selam aku mematuhi Allah dan nabi Nya, bila aku tidak mematuhi Allah dan
nabi Nya, aku tidak berhak kalian patuhi.
6
Kapitalisme
Konsep “kapitalisme” dalam
philosophi ekonomi direfleksikan dalm teori laissezfaire dan invensible hand.
Laissezfaire telah mengenyampingkan peran pemerintah yang diartikan sebagai
wakil Tuhan, karena Tuhan diyakini tidak ikut campur dalam urusan manusia.
Sedangkan invensible hand memberi kusa penuh pada pasar untuk menyelesaikan
seluruh persoalan ekonomi. Ini berarti tidak sepatutnya ada pelarangan atau
pembatasan terhadap usaha-usaha manusia untuk mencapai keuntungannya dan ketika
individu-individu bebas melakukan apa yang menyenangkannya, maka kepuasan
(utility)seluruh individu akan harmoni. Filosofi dari kapitalisme adalah
didasarkan bahwa Tuhan pensiun (retired god) setelah membuat dan
menciptakan alam semesta, maka Tuhan
sama sekali tidak akan mencampuri urusan manusia.
Konsep kapitalisme juga
ditelusuri dari tulisan para ahli teori sosialis. Karya Sombart konsep
kapitalisme adalah yang secara pasti diakui sebagai dasar bagi sistem pemikiran
ekonomi. Konsep ini menunjukkan bahwa kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi
yang secra jelas ditandai oleh berkuasanya “kapital”. Kapitalisme juga
mengandung unsur pokok yang merupakan semangat atau pandangan ekonomi, jumlah
dari keseluruhan tujuan, motif, dan prinsip. Motif dan prinsip ekonomi ini
didominsikan oleh tiga gagasan: Perolehan, persaingan dan rasionalitas.
Secara umum sistem kapitalis
memandang bahwa manusia adalah pemilik satu-satunya terhadap harta yang telah
diusahakan. Tidak ada hak orang lain di dalamnya. Ia memiliki hak mutlak untuk
membelanjakan sesuai dengan keinginannya. Sosok pribadi dianggap atau dipandang
memiliki hak untuk memonopoli sarana-sarana produksi sesuai kekuasaanya. Ia
akan mengalokasikan hartanya hanya pada bidang yang memiliki nilai guna materi
(provid oriented).
Tujuan kegiatan ekonomi dalam kapitalisme
ialah perolehan menurut ukuran uang. Gagasan memperbanyak jumlah uang yang
tersedia merupakan kebalikan dari gagasan memperoleh nafkah yang menguasai
semua sistem prakapitalis, terutama ekonomi kerajinan tangan feodal. Sekalipun perolehan
merupakan tujuan dari kegiatan ekonomi, namun sikap yang ditunjukkan dalam
proses perolehan membentuk isi gagasan persaingan.
Secara singkat kapitalisme
dapat dikatakan memiliki lima ciri menonjol, antara lain:
·
Ia menganggap ekspansi kekayaan yang dipercepat dan
produksi yang maksimal serta pemenuhan “keinginan” (want) menurut prefensi
individual sebagai sarana yang sangat esensial bagi kesejahteraan manusia.
·
Ia menganggap bahwa kebebasan individu yang tak terhambat
dalam mengaktualisasikan kepentingan diri sendiri dan kepemilikan atau
pengelolaan kekayaan pribadi sebagai suatu hal yang sangat penting bagi
inisiatif individu.
·
Ia berasumsi bahwa inisiatif individual ditambah dengan
pembuatan keputusan yang terdesentralisasi dalam suatu pasar kompetetif sebagai
syarat utama untuk mewujudkan efisiensi optimum dalam alokasi sumber daya.
·
Ia tidak mengakui pentingnya peran pemerintah atau
penilaian kolektif, baik dalam
7
efisiensi alokatif maupun pemerataan distributif.
·
Ia mengklaim bahwa melayani kepentingan diri sendiri
(self interest) oleh setiap individu secara otomatis melayani kepentingan
sosial kolektif.
Secara umum kapitalisme juga memiliki beberapa ciri
menonjol lainnya, yaitu:
·
Tidak ada Perencanaan
Tidak adanya suatu perencanaan ekonomi sentral merupakan salah satu dari
ciri kapitalisme yang menonjol. Selain itu untuk mempertahankan permintaan
keseluruhan yang tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil, maka pemerintah
harus menentukan kondisi moneter dan kredit yang sehat. Selain pemerintah pun harus
mengekang kekusaan monopoli, yang bertujuan agar terkoordinasi secara pusat.
·
Kekuasaan konsumen
Tidak adanya suatu rencana ekonomi sentral mengandung
arti adanya kekuasaan para konsumen dalam ekonomi kapitalis. Tetapi adanya
kekuasaan terpusat itu justru membahayakan kekuasaan konsumen itu sendiri,
karena mereka yang mempunyai kewajiban dan kekuasaan untuk berencana dapat
selalu tergoda untuk menggantikan keputusan mereka (yang dianggap superior)
dengan keinginan para konsumen. Dan sesungguhnya kapitalisme mengandung arti
kedaulatan bagi para produsen.
·
Kebebasan Memilih Pekerjaan
Kebebasan memilih pekerjaan
selalu dianggap salah satu ciri terpenting kapitalisme. Jadi kebebasan memilih
pekerjaan ini mengandung arti bahwa untuk menarik suplai dari suatu jenis
khusus suatu tenaga kerja yang mencukupi pada suatu industri, dimana tenaga
kerja ini lebih dibutuhkan dari pada dimana pun juga, maka pemberian upah harus
cukup tinggi agar mempunyai daya tarik. Karena itu, kebebasan memilih pekerjaan
itu bertentangan dengan distribusi pendapatan yang merata.
·
Kebebasan Berusaha
Kebebasan dalam berusaha merupakan ciri lain dari kapitalisme. Kebebasan
usaha swasta ini memerlukan adanya alat produksi material oleh swasta. Banyak
orang berpendapat bahwa kebebasan meliputi hak milik karena hak milik
diperlukan untuk pemeliharaan kemerdekaan pribadi. Bila hak milik pribadi tidak
dapat lagi dibenarkan sebagai hak alami atau sebagai hasil kerja pemiliknya,
maka kedudukannya menjadi sangat rawan. Keinginan untuk memiliki secara pribadi
sebagai suatu prinsip umum tidak dapat disangkal, tetapi hal ini tidak dapat
dianggap sebagai suatu hak yang tidak dapat digugat.
·
Kebebasan menabung dan menginvestasi
Dalam kapitalisme, hak untuk menabung didukung dan ditingkatkan oleh hak
untuk
8
mewariskan kekayaan. Hak untuk menawarkan (atau mewarisi)
tidak dapat begitu mudah untuk diberikan dalam sistem ekonomi yang bertujuan
tercapainya pemilikan alat produksi material oleh pemerintah. Kebebasan untuk
menginvestasi tercakup dalam sifat tidak terencanya ekonomi kapitalis serta
dalam suatu ekonomi yang tidak terencana dapat saja terjadi ketimpangan antara
tabungan dan investasi.
·
Persaingan dan Monopoli
Struktur ekonomi kapitalis adalah srtuktur bersaing. Hal tersebut merupakan
suatu keharusan, karena jumlah persaingan yang cukup, sangat diperlukan bila
seluruh proses produksi dan distribusi diatur oleh kekuatan pasar. Kapitalisme
juga menyatakan bahwa persaingan dapat menyebabkan suatu proses seleksi alami
dan dengannya setiap individu dapat mencapai tingkat dalam posisi yang paling
mampu untuk didudukinya. Mereka yang mampu memimpin dan bernegosiasi eksekutif
terbaik untuk melaksanakan kualitas yang dimilikinya. Pengusaha yang tidak
efisien akan tersingkir oleh proses kegagalan sederhana.
Ada tiga sebab mengapa persaingan tidak berhasil mengatur bisnis secra
memuaskan; pertama, para pengusaha
yang tidak bermoral tidak akan memiliki
norma etika yang nota benarnya penting sekali bagi persaingan yang jujur. Kedua, persaingan bebas tidak berarti
persaingan sederajat. Jelaslah orang yang memiliki modal untuk memulai berada
dalam posisi yang lebih baik daripada orang yang tidak punya modal. Dengan kata
lain, persaingan melimpahkan anugerahnya pada pihak yang kuat, yang beruntung,
dengan mengorbankan silemah yang malang. Ketiga, persaingan seperti itu dibenci
oleh para pesaing hingga cepat atau lambat, mereka akan berusaha untuk
menghindarinya dengan membentuk suatu monopoli. Kecenderungan monopolistis
merupakan ciri utama dari sistem ekonomi kapitalis.
Beberapa
serangan terhadap kapitalisme
Norma objektif untuk menilai sistem sosio-ekonomik tidak mungkin dapat
diperoleh. Namun demikian menurut profesor Halm ada empat serangan penting
terhadap kapitalisme, yaitu;
§ Serangan yang
paling kuno tertuju pada distribusi kekayaan dan pendapatan yang tidak merata,
dan pada kenyataanya ialah ketidakmerataan demikian menyebabkan ketidakmerataan
dalam kekuasaan ekonomi maupun politik
§ Kapitalisme sering
dianggap kurang produktif dibandingkan dengan sitem kolektif yang dapat
merencanakan pembangunan dengan cermat. Terutama, dikemukakan bahwa keuntungan
tidak identik dengan produktivitas dan persaingan seringkali berlebihan.
§ Bersamaan dengan
itu menurut banyak pengamat, kapitalisme tidak cukup kompetitif. Motif laba dan perjuangan yang kompetitif bersama
dengan teknologi modern, menyebabkan kecenderungan monopoli yang tampaknya
melanggar filsafat kapitalisme sesungguhnya.
§ Kapitalisme tidak
selalu mempertahankan tingkatan kesempatan kerja yang tinggi. Dalam keadaan
depresi, sumber daya produksi diboroskan dan pendapatan nasional ditahan
dibawah kemungkinan maksimum.
9
Profesor halm menyimpulkan
dengan berkata: “ kita harus sangat berhati-hati ketika kelemahan kapitalisme
harus dikoreksi dengan mengorbankan kebebasan yang merupakan ciri khas dari
ekonomi pasar. Jangan lupa bahwa kapitalisme telah membuktikan ketidak sesuaiannya
dengan demokrasi politik, sedangakan sejauh ini semua sistem berencana yang
terpusat adalah totaliter. Apakah mungkin mempertahankan kebebasan ekonomi dan
politik, bila kita mencoba mencapai cita-cita yang diakui tidak dapat dicapai
oleh kapitalisme?”
Adapun faktor pendorong adanya kebebasan tanpa batas antara lain:
a.
Pandangan terhadap eksisitensi individu sebagai pusat
dunia dan tujuan yang akan diraih.
b.
Adanya tujuan untuk meralisasikan kekuasaan terbesar bagi
kepentingan individu, dengan pertimbangan bahwa kepentingan umum dinyatakan sebagai
kumpulan kepentingan-kepentingan individu.
c.
Urgensi kebebasan ekonomi tanpa batas dan persaingan
sempurna yang diharapkan akan memberikan jaminan kebutuhan para konsumen.
Kelemahan sistem kapitalis:
a.
Munculnya kesenjangan pertimbangan dalam distribusi
kekayaan antar individu, dan sarana-sarana produksi hanya akan terkumpul pada
satu kelompok. Pengaruh semangat materialis akan membagi masyarakat ke dalam
dua kelompok, golongan kaya dan golongan miskin.
b.
Timbulnya krisis dan merajalelanya yang disebabkan
banyaknya produsen yang berhenti berproduksi dan menutup pabrik. Hal ini
disebabkan karena produsen komoditas
berbagai kebutuhan mewah tertentu meningkat demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pemilik modal besar, dan langkah ini memaksa pasar untuk menyerapnya.
c.
Meningkatnya
praktek monopoli secara empiris-aplikatif dan yuridis sebagai bagian dari usaha
untuk melemahkan semangat persaingan. Akibatnya, semangat kerjasama, simpati,
persamaan, dan saling menjamin akan hilang dari kehidupan bermasyarakat.
d.
Kebebasan tanpa batas dalam pekerjaan dan alokasi
kekayaan. Harta hanya dikelola dengan segala cara, baik halal ataupun haram.
Tidak dibedakan antara harta suap, manipulasi, penipuan, atau dengan jalan riba
yang merupakan media tunggal ekstensi ekonomi kapitalis. Alokasi dana merupakan
persoalan lain dan hanya diinvestasikan pada bidang yang berpotensi
menghasilkan provit dan pertambahan nilai materi.
Karena kebebasannya dari
peraturan, maka pada hakikatnya kapitalisme bersandar pada kesadaran individu
akan kekuasaan alaminya. Akibatnya kegiatan ekonomi ini berhubungan erat dengan
resiko pribadi, tapi sipelaku ekonomi bebas untuk mengusahakan keberhasilan
ekonomi dengan cara apa saja yang dipilihnya, asal saja tidak melanggar hukum
pidana.
10
C.
Komunisme
a.
Konsep komunisme
Istilah “komunisme” yang berasal
dari kata latin “communis” tidak
terdapat sebelum tahun 1840, walaupun konsep yang meliputinya sama tuanya
dengan peradaban itu sendiri. Namun itu tercipta dalam perkumpulan revolusioner
rahasia di Paris antara 1834 dan 1839. Pada umumnya nama itu digunakan untuk
menguraikan perbuatan atau keyakinan akan perlunya pengawasan sosial atas
kehidupan ekonomi, termasuk hak milik sosial atas harta benda. Konsep tersebut
berbeda dalam arti teknik dari sosialisme, dalam hal bahwa komunisme pada
umumnya mencakup pemilikan beberapa atau semua bentuk barang konsumen.
Disamping itu arti historik dan umum, istilah ‘’komunis” timbul ditahun-tahun
1840-1872 dengan arti sebagai tindakan revolusioner untuk menumbangkan masyarakat
kapitalis dengan jalan kekerasan.
Terdapat tiga doktrin pokok yang mendasari konsep
komunisme. Yang pertama ialah doktrin tentang keadaan alam yang dalam berbagai
bentuk mendominasi pemikiran zaman kuno dan dunia modern, dari zaman renaisans
bersifat Utopia, rasionalis dan pasifistik. Doktrin kedua adalah Manichaisme
yang menganggap sejarah manusia sebagai suatu perlombaan yang tiada hentinya
antara dua kekuasaan yang berdaulat, baik dan jahat, roh dan zat, terang dan
gelap. Doktrin ketiga adalah Marxisme, atu teori ekonomi mengenai timbul dan
berkembangnya tenaga produksi masyarakat kapitalis, kecenderungan kolektif yang
terkandung di dalamnya, dan kepentingan antagonistik, dengan perjuangan kelas
sebagai tenaga kekuatan manusia dalam peradaban. Komunisme merupakan suatu
bagian integral mitos kuno zaman keemasan, idealisaasi tingakt primitif oleh
manusia beradab, suku ‘alami’ sejarah manusia. Ia merupakan reaksi terhadap
kerumitan yang tumbuh pada zaman peralihan.
b. Filsafat Komunisme
Menurut Marx, analisis yang saksama mengenai suatu unsur
superstruktur akan mengungkapkan pengaruh substruktur sebagai faktor penentu.
Agama dan moral dibuat oleh kelas yang bekuasa untuk memperkukuh kepentingan
mereka sendiri. Karena itu semua agama dan etika yang hingga kini terdapat
dikalangan umat manusia patut dicurigai. Marx melihat peralihan yang telah
terjadi dari industri domestik yang mendahului Revolusi Industri sampai
kepabrik besar.
Selanjutnya, menurut doktrin nilai surplus, semua
kekayaan dihasilkan oleh kerja. Tetapi pekerja dibayar dengan gaji yang hanya
cukup untuk mempertahankan hidip yang paling sederhana. Karena itu terdapat
suatu nilai lebih yang dapat diambil pihak kapitalis untuk kepentingan dirinya
sendiri.
Demikianlah ketika rakyat dipersiapkan untuk hal itu,
tahap kediktatoran akan memberi jalan kepada masyarakat sosialis, yang dianggap
sebagai tahap komunisme yang lebih rendah. Pada tingkat ini, semua alat
produksi akan berada dalam tangan negara yang diperintah secara demokratis.
Tetapi akan terdapat banyak pemusatan pada pengawasan
11
ekonomi dan politik. Singkatnya tingkat ini semata-mata
adalah tingkat sosialisme negara.
Akhirnya , masyarakat sosialis akan berkembang menjadi
masyarakat komunis, yang merupakan tahap komunisme yang lebih tinggi, inilah
cita-cita terakhir dari partai komunis. Eskatologi komunis menjanjikan
perbaikan , persaudaraan, dan kebahagiaan sepenuhnya bagi semua orang; manusia
tidak dianggap sebagai suatu tujuan. Tujuannya jelas sekali adalah keseluruhan,
masyarakat. Memang benar bahwa seorang komunis percaya bahwa setiap manusia
akan berbahagia begitu cita-citanya tercapai. Namun mereka tidak punya
perhatian padanya, karena kebersamaanlah yang mencapai faktor nyata yang
sesungguhnya dalam dunia manusia.
c. Rencana dalam Komunisme
Komunis adalah pengganti seluruhnya bagi sumber daya ekonomi
yang dalma suatu sistem kapitalis ditentukan oleh harga dan pendapatan. Hal ini
pada gilirannya berkaitan dengan kedaulatan konsumen dan tempat keputusan
dibuat oleh pengusaha yang tidak terbilang jumlahnya. Disini pada umumnya
arsitek ekonomi menentukan untuk apa digunakannya sumberdaya yang terbatas itu,
dan karena itu, sedikit banyak mengurangi kekusasaan konsumen. Sasaran produksi
ditentukan menurut tujuan yang ditentukan oleh Negara, misalnya memproduksi
untuk perang atau meningkatkan tingkat
hidup massa. Dengan demikian gerakan harga dan pendapatan mengatur proses
produksi tidak diizinkan. Dan karena tujuan ini dipilih oleh strategi umum yang
bertindak untuk Partai, pemerintah atau rakyat, ekonomi berencana menggantikan
si penguasa yang merupakan daya penarik manusiawi dalam struktur kapitalis.
Dalam komunisme, konsumsi maupun produksi akan dikendalikan
secara kolektif, dan uang, harga, uapah, pertukaran bebas akan dihapuskan.
Oraganisasi bersama kan menetapkan apa yang harus dihasilkan dan berapa
jumlahnya, mendistribusikan produk melalui suatu sistem ransum yang diyakini
akan memberikan hasil terbaik.
Rumus komunis adalah “Dari setiap orang menurut kemampuannya;
kepada setiap orang menurut kebutuhannya”.
d. Suatu penilaian atas komunisme
Baik dalam teori maupun dalm prakteknya, komunisme merupakan
penyederhanaan luarbiasa menuju pemutarbalikan kenyataan. Penyederhanaan lur
biasa ini pertama-tama tampak dalam eskatologi komunis. Walaupun kerumitan
sifat manusia dan hasrat manusia sangat besar, namun komunis mengajarkan bahwa
metode sederhana kolektivisasi akan memberikan segala kebahagiaan dan keputusan
kepada manusia. Hal ini mereka lakukan sepenuhnya dengan mengabaikan beberapa hasrat
manusia lainnya. Atau dengan menegaskan bahwa kebersamaan akan menyebabkan
hilanhnya hasrat lain (misal keagamaan).
Komunisme, umpamanya, mengajarkan bahwa semua maslah kerja
dapat diselesaikan dengan nasionalisasi pabrik, atau nampaknya ditegaskan bahwa
hanya satu permasalahan
12
yang ada, yaitu hak milik
pribadi atas industri. Jelaslah bahwa hal ini bertentangan dengan segala yang
kita ketahui tentang kehidupan industri modern. Masalah upah, kondisi kerja
hubungan pribadi didalam pabrik, jelas lebih penting bagi para pekerja dari
pada masalah hak milik. Kaum komunis mengabaikan semua hal ini dan bersikeras
bahwa segala-galanya akan beres begitu pabrik telah dinasionalisasi. Ini tidaak
berarti bahwa nasionalisasi dianggap buruk. Tetapi mengecilkan seluruh masalah
menjadi soal hak milik adalah terlalu menyederhanakan keadaan.
Selanjutnya, materialisme historik adalah hasil penyederhanaan
berlebih-lebihan tentang motif manusia dan sejarah manusia oleh komunisme Marx.
Komunisme Marx menyederhanakan seluruh situasi manusia dengan menyatakan bahwa
hanya terdapat dua kelas manusia. Para penghisap dan mereka yang ters]hisap,
mereka yang punya dan mereka yang tidak punya, dan konflik antara kedua kelas
inilah yang menciptakan dan menjelaskan sejarah. Sedangkan manusia tidaklah
begitu sederhana.
Penyederhanaan berlebih-lebihan yang sama terjadi dalam soal
moral. Segala sesuatu yang mengabdi kepad partai dan tujuan tunggalnya jelas
dianggap baik; sedangkan segala sesuatu yang bertentangan dengannya dicap jahat.
Kaum komunis selalu bertindak seba hitam atau serba putih. Tetapi ditinjau dari
pengalaman manusia menunjukkan bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang serba
baik atau serba jahat. Karena itu, komunisme jelas bersifat monistis dalam
pendekatannya. Komunisme percaya bahwa hanya terdapat satu nilai mutlak, yaitu
kemenangan partai, sedangkan yang lainnya adalah relatif.
Kaum komunis sendiri menyatakan bahwa doktrin mereka
didasarkan atas ilmu. Tapi pada kenyataannya, sulit untuk membenarkan
pernyataan itu. komunisme juga menolak kritik bebas dan melarang pernyataan
pendapat apapun selain pendapatnya sendiri. Komunisme percaya bahwa dirinya
kekal dan tidak akan berubah.
Mengenai sisi lain komunisme, kita ketahui bahwa teri kerja
nilai yang dikembangka Marx menjadi teori nilai lebih itu sendir sama sekali
tidak memuaskan, karena tidaklah mungkin untuk menyederhanakan semua kerja
menjadi satu kelas seperti dicoba oleh Marx dan lain-lain.
Jalan perkembangan ekonomi diberbagai negeri kapitalis,
tampaknya tidak mengikuti jalan yang ditetapkan untuk hal itu oleh kaum kamunis
Marx. Memang, pengawasan modal kini lebih terkonsentrasi melalui pengembangan
prinsip persediaan bersama daripada ketika Marx menulis. Namun pemilikan modal
lebih terpencar dalam bentuk saham kecil yang dipegang oleh sejumlah besar
orang yang kebanyakan tergolong kelas buruh.
Keraguan yang paling parah mengenai perencanaan ekonomi
berkisar seputar persoalan insentif dan persoalan kebebasan pribadi. Dalam
sistem kapitalis pasti laba merupakan insentif efektif. Soal kebebasan pribadi
pasti merupakan soal yan jauh lebih sulit ditangani daripada masalah insentif.
Namun bila memungkinkan yang terbaik adalah menggabungkan antara perencanaan
dengan kebebasan individu.
13
Akhirnya, dapatlah kita pastikan bahwa sistem sosio- ekonomi
yang ditandai sebagai liberal, sesuai dengan demokrasi politik. Sedangkan suatu
ekonomi otoriter (baik komunis ataupun fasis) adalah pengungkapan ekonomik dari
suatu sistem politik yang totaliter.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem ekonomi islam dalam hal konsep milik islam
tidak hanya berbeda dari kecenderungan individualisme dalam kapitalisme, akan
tetapi juga dari totalitarisme sitem hak milik Negara kaum komunis. Namun,
antara islam dengan komunisme tidak terlihat kontradiksi penuh, karena islam
sebenarnya tidak mengkoreksi kecuali beberapa konsep yang keterlaluan saja.
Bila komunisme dapat membebaskan diri dari bentuk birokrasi dan pengaruh
apparatus negara, maka ia akan jauh lebih baik dari kapitalisme. Komunisme
memerlukan beberapa perbaikan sehingga terbebas dari alat birokrasi. Ia juga
membutuhkan pembatasan tujuan-tujuan kemanusiaan sesungguhnya. Tujuan-tujuan
keimanan tidak dapat dicapai kecuali bila sejalan dengan iman kepada Allah.
15
Daftar Pustaka
Al-Kaaf, Abdullah
zakiy. 2002. Ekonomi dalam Perspektif
Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
At-Tariqi, Abdullah
Abdul Husain. 2004. Ekonomi Islam,
Prinsip, Dasar dan Tujuan. Yogyakarta: Magistra Insania Press.
Qhardani, Yusuf.
1997. Norma dan Etika Ekonomi Islam.
Jakarta: Gema Insani.
Chapra, M. Umer.
2002. Islam dan tantangan Ekonomi.
Jakarta: Gema Insani.
Mannan, MA. 1997. Islamic Economic:
Theory and Practice. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti.
Ahmadsyah, israk. 2004. Pengantar
Ekonomi Islam. Banda Aceh: Ar-Raniry press.